Saturday, April 12, 2014
Konstruksi Kayu
Kayu adalah suatu bahan yang dihasilkan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan keinginan dan kemajuan teknologi.
Kayu berasal dari tumbuh-tumbuhan hidup di alam yang jenis pohonnya mempunyai batang berupa kayu. Ada beragai jenis kayu yang dihasilkan dari pohon yang secara umum dapat dibedakan atas dua golongan besar, yaitu : Jenis pohon dari golongan pohon daun lebar, dengan ciri-ciri sebagai berikut : - umumnya bentuk daun lebar. - Tajuk besar dan membundar - Terjadi guguran daun - Pertumbuhan lambat/lama - Umumnya batang tidak lurus dan berbonggol - Umumnya memiliki kayu yang lebih keras. Jenis pohon dari golongan pohon daun jarum, dengan ciri-ciri sebagai berikut : - bentuk daun seperti jarum - tajuk berbentuk kerucut. - Umumnya tidak menggugurkan daun,kecuali beberapa pohon saja. - Pertumbuhan cepat dan lurus keatas. - Umumnya memiliki kayu lunak dan ringan. Selain perbedaan diatas, perbedaan lainnya adalah : Kayu daun lebar- struktur kayu lebih lengkap - memiliki pori-pori (sel-selpembuluh) dengan kombinasibentuk jaringannya lebih kompleks. - Contoh jenis pohon daun lebar, diantaranya : Jati, Meranti dsbnya. Kayu Daun Jarum - struktur kayu lebihsederhana - tidak memiliki pori-porimelainkan sel trakeida, yaitu sel yangberbentuk panjang dengan ujungujung yang kecil sampai meruncing. - Jumlah jenis sel lebih sedikit dankombinasi bentuk-bentuk jaringannyalebih sederhana. - Jumlah jenis pohon daun jarum diIndonesia lebih sedikit, seperti : Pinusatau Tusam, Agathis (Damar), Jamuju Keuntungan dan kerugian kayu sebagai bahan bangunanKeutungan- Banyak didapat di Indonesia dan bisa didaur ulang lagi ketersediaannyadengan menanam kembali (Reboisasi). - Mudah dikerjakan dan mudah dibentuk sesuai kebutuhan dan kegunaannyaserta harga yang relatif murah. - Kekuatan kayu cukup tinggi dan ringan. - Daya tahan terhadap listrik dan bahan kimia (kecuali bahan imia yang keras)cukup tinggi/baik. - Pada jenis kayu tertentu mempunyai tekstur yang indah, sehingga mempnyainilai dekoratif yang indah/baik. - Kedap suara. Kerugian/kekurangan- Sifatnya kurang homogen. - Mudah dipengaruhi oleh iklim/cuaca. - Lendutan dapat terjadi pada keadaan kelembaban tinggi. - Mudah terserang serangga, jamur dan cacing laut. - Adanya cacat-cacat bawaan dan cacat alam, seperti : matakayu dan pecah-pecah - Agak mudah terbakar. A. JENIS-JENIS KAYU Memilih Jenis Kayu Agar cocok untuk penggunaan dan pemakaian kayu sebagai bahan bangunan, makapedoman dibawah ini dapat dijadikan pegangan, diantaranya : Berdasarkan sifat-sifat jenis kayu :- Sifat keawetan kayu - Sifat kekuatan kayu. - Sifat-sifat lainnya. Berdasarkan keadaan permukaan kayu : - Warna dan pola kayu - Ukuran serat dan pori-pori.Berdasarkan kelas pemakaian kayu - Banyak sedikitnya penggunaan suatu jenis kayu oleh konsumen kayu. - Dilihat dari kelas keawetan dan kelas kekuatanjenis kayu yangbersangkutan. B. KERUSAKAN DAN CACAT PADA KAYU Yang dimaksud kerusakan kayu adalah menurunnya kekuatan kayu akibat adanya/terjadinya reta-retak, pecah-pecah, belah, pelapukan karena cuaca, serangan serangga atau jamur; juga menurunnya mutu kayu akibat terjadinya perubahan warna, berubahnya nilai dekoratif. Hal ini dapat diakibatkan oleh ulah manusia yang kurang cermat dalam mengelola kayu, misalnya : - pemeliharaan hutan yang kurang baik - cara penebangan pohon yang salah, - pembagian kayu yang keliru, - cara menggergaji yang keliru, dan - pengeringan kayu yang tidak sesuai. Cacat mata kayu Mata kayu merupakan lembaga atau bagian cabang yang berada di dalam kayu. Mata kayu dapat dibedakan : a. Mata kayu sehat : mata kayu yang tidak busuk, berpenampang keras, tumbuhkukuh dan rapat pada kayu, berwarna sama atau lebih gelap dibandingkan dengankayu sekitarnya. b. Mata keyu lepas : mata kayu yang tidak tumbuh rapat pada kayu, biasanya padaproses pengerjaan, mata kayu ini akan lepas dan tidak ada gejala busuk. c. Mata kayu busuk : mata kayu yang menunjukkan tanda-tanda pembusukan danbagian-bagian kayunya lunak atau lapuk, berlainan dengan bagian-bagian kayu sekitarnya Pengaruh mata kayu : a. Mengurangi sifat keteguhan kayu b. Menyulitkan pengerjaan karena kerasnya penampang mata kayu (mata kayusehat). c. Mengurangi keindahan permukaan kayu d. Menyebabkan lubangnya lembara-lembaran finir. Pecah dan belah Pada kayu bulat sering terlihat adanya serat-serta yang terpisah memanjang; Berdasarkan ketentuan pengujian kayu, maka : - lebar terpisahnya serat ≤ 2 mm, dinamakan retak. - Lebar terpisahnya serat ≤ 6 mm, dinamakan pecah - Lebar terpisahnya serat ≥ 6 mm, dinamakan belah Penyebab terjadinya cacat pecah dan belah, diantaranya : - Ketidakseimbangan arah penyusutan pada waktu kayu menjadi kering. - Tekanan di dalam tubuh kayu yang kemudian terlepas pada waktu kayu ditebang. - Kesalahan dalam teknik penebangan atau menimpa benda-benda keras. Pengaruh cacat pecah atau belah : - Mengurangi keteguhan tarik - Mengurang keteguhan kompresi, distrubsi beba jadi tidak merata. - Keteguhan geser berkurang, akibat luasan daerah yang menahan bebanberkurang. Pecah busur dan pecah gelang Pecah busur adalah pecah yang mengikuti arah lingkaran tumbuh, bentuknya kurang dari setengah lingkaran. Sedangkan pecah gelang adalah klanjutan dari pecah busur yang kedua ujungnya bertemu membentuk lingkaran penuh atau lebih dari setengah lingkaran. Penyebab terjadinya cacat pecah busur atau peah gelang, diantaranya : - Ketidakseimbangan dalam penyusutan pada waktu kayu mengering. - Tegangan di dalam kayu yang terlepas secara tiba-tiba pada saat penebangan. Pengaruh cacat jenis ini sama dengan halnya pengaruh cacat belah dan pecah. Hati rapuh Hati adalah pusat lingkaran tumbuh kayu bulat. Cacat hati rapuh merupakan tanda khas yang umum dimiliki kayu daun lebar yang umum tumbuh didaerah tropis, seperti : meranti. Bagian kayu yang rapuh ummnya menunjukkan tanda-tanda berkurangnya kekerasan dan kepadatan namun hati rapuh yang dimaksud tidak menunjukkan tanda-tanda pembusukan yang nyata. Cacat hati rapuh mengurangi kekuatan terhadap kayu. Cacat ini akan menyulitkan proses pembuatan finir secara rotary (pengupasan) karena tidak adanya kekuatan dari sumbu mesin untuk mencengkram dolok tersebut. Arah serat Beberapa jenis kayu seperti lara, kesambi, memiliki serat yang berpadu sehingga kayu sulit dikerjakan (misalnya pada proses ketam) dan hal ini dianggap merugikan, namun mempunyai keteguhan belah yang tinggi. Jenis kayu ini mempunyai serat yang melintang artinya tidak sejajar dengan sumbu batang dan jenis serat semacam ini akan mengurangi keteguhan kayu. Cacat akibat jamur penyerang kayu Jamur penyerang kayu dapat dibedakan menjadi : a. jamur pembusuk kayu b. jamur pelapuk kayu c. jamur penyebab noda kayu Pada tahap permuaan serangan jamur akan mengakibatkan timbulnya kerapuhan kayu yang nyata, cenderung kayu akan mengalami patah secara mendadak jika diberi beban dengan perubahan bentuk sedikit serta patahan halus tidakberserpih. Untuk jamur penyebab noda kayu, secara umum sedikit sekali pengaruhnya terhadap kekauatan kayu dan biasanya tidak menurunkan kekuatan yang besar, pengaruh terbesar adalah mengurangi keindahan, akibat timbulnya warna-warna yang kotor (nda-noda). Cacat akibat Serangga perusak kayu Jenis serangga perusak kayu, diantaranya : rayap, kumbang kayu, dan bubuk kayu. Kayu merupakan makanan dan tempat tinggal serangga tersebut, sehingga jelas bahwa serangga-serangga tersebut akan membuat lubang-lubang terowongan didalam kayu yang mengakibatkan kekuatan kayu akan berkurang. Lubang gerek dan lubang cacing laut Lubang gerek adalah lubang-lubang pada kayu yang disebabkan oleh serangga penggerek dan leubang cacing laut adalah lubang-lubang yang disebabkan oleh cacing laut. Lubang gerek yang kecil hanya akan menurangi keindahan kayu saja, tetapi jika banyak akan mengakibatkan menurunnya kekuatan kayu, bahkan kayu tidak bias dimanfaatkan lagi. Begitu halnya dengan lubang cacing. |
Konstruksi Atap
Bentuk Atap
Bentuk atau model konstruksi atap bermacam – macam sesuai dengan peradaban dan perkembangan teknologi serta sesuai dengan segi arsitekturnya. Bentuk atap yang banyak terdapat adalah :
1. Atap Datar
Gambar : Atap Datar
Model atap yang paling sederhana adalah atap berbentuk datar atau rata. Atap datar biasanya digunakan untuk bangunan/ rumah bertingkat, balkon yang bahannya bisa dibuat dari beton bertulang, untuk teras bahannya dari asbes maupun seng yang tebal. Agar air hujan yang tertampung bisa mengalir, maka atap dibuat miring ke salah satu sisi dengan kemiringan yang cukup.
Modelnya bidang datar memanjang horizontal biasanya dipakai untuk atap teras. Atau bahkan digunakan untuk membuat taman di atas rumah. Atap bentuk ini paling susah perawatannya terutama dalam masalah mendeteksi kebocoran. Yang perlu diperhatikan dalam merencana atap ini adalah memperhitungkan ruang sirkulasi udara di bawahnya supaya suhu ruangan tidak terlalu panas.
2. Atap Sandar
Gambar : Atap Sandar
Model atap sengkuap biasa digunakan untuk bangunan – bangunan tambahan misalnya; selasar atau emperan, namun sekarang atap model ini juga dipakai untuk rumah - rumah modern. Beberapa arsitek mengadopsi model atap ini kemudian menggabungkannya dengan atap model pelana.
3. Atap Pelana
Bentuk atap ini cukup sederhana, karena itu banyak dipakai untuk bangun – bangunan atau rumah di masyarakat kita. Bidang atap teridiri dari dua sisi yang bertemu pada satu garis pertemuan yang disebut bubungan.
Atap ini merupakan bentuk atap rumah yang dianggap paling aman karena pemeliharaannya mudah dalam hal mendeteksi apabila terjadi kebocoran. Atap pelana terdiri atas dua bidang miring yang ujung atasnya bertemu pada satu garis lurus yang biasa kita sebut bubungan. Sudut kemiringan antara 30 sampai dengan 45 derajat.
4. Atap Tenda
Model atap tenda dipasang pada bangunan yang panjangnya sama dengan lebarnya, sehingga kemiringan bidang atap sama. Bentuk atap tenda terdiri dari empat bidang atap yang bertemu disatu titik puncak, pertemuan bidang atap yang miring adalah dibubungan miring yang disebut jurai.
5. Atap Limas (perisai)
Bentuk atap ini penyempurnaan dari bentuk atap pelana, yang terdiri atas dua bidang atap miring yang berbentuk trapezium. Dua bidang atapnya berbentuk segi tiga dengan kemiringan yang biasanya sama.
6. Bentuk Atap Kombinasi Pelana+Perisai.
Bentuk atap ini adalah kombinasi atau gabungan dari atap jenis pelana dan perisai (limasan). Ada yang juga menyebut jenis atap ini sebagai atap tenda patah atau atap joglo.
Gambar : Atap Kombinasi Pelana+Perisai
7. Atap Mansard
Bentuk atap model ini seolah – olah terdiri dari dua atap yang terlihat bersusun atau bertingkat. Atap mansard jarang digunakan untuk bangunan rumah di daerah kita, karena sebetulnya atap ini dibangun oleh pemerintah belanda saat menjajah di negara kita.
8. Atap Menara
Bentuk atap menara sama dengan atap tenda, bedanya atap menara puncaknya lebih tinggi sehingga kelihatan lebih lancip. Atap ini banyak kita jumpai pada bangunan – bangunan gereja, atap menara masjid dan lain – lain.
9. Atap Piramida
Model atap ini terdiri lebih dari empat bidang yang sama bentuknya. Bentuk denah bangunan dapat segi 5, segi 6, aegi 8 dan seterusnya.
10. Atap Minangkabau
Atap minangkabau seolah – olah berbentuk tanduk pada tepi kanan dan kiri. Bentuk atap ini banyak kita jumpai di Sumatra.
11. Atap Joglo
Model atap joglo hampir sama dengan atap limas tersusun sehingga atpnya seperti bertingkat. Atap ini banyak dibangun di daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat.
12. Atap Setengah Bola (Kubah)
Model atap berbentuk melengkung setengah bola. Atap ini banyak digunakan untuk bangunan masjid dan gereja.
Model atap gergaji ini terdiri dari dua bidang atap yang tidak sama lerengnya. Model atap gergaji bisa digunakan untuk bangunan pabrik, gudang atau bengkel.
Gambar : Atap Gergaji
JENIS-JENIS MATERIAL PENUTUP ATAP
Setiap jenis material penutup atap punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Anda bisa memilihnya dengan mempertimbangkan penampilan, kepraktisan, bentuk, dan rencana desain. Ada beberapa jenis material atap yang saat ini banyak digunakan, yaitu sebagai berikut.
1. Atap Sirap
Penutup atap yang terbuat dari kepingan tipis kayu ulin (eusideroxylon zwageri) ini ketahanannya tergantung keadaan lingkungan, kualitas kayu yang digunakan, dan besarnya sudut atap. Penutup atap jenis ini bisa bertahan hingga 25 tahun atau lebih. Bentuknya yang unik cocok untuk rumah-rumah bergaya pedesaan yang menyatu dengan alam.
2. Atap Genteng Tanah Liat Tradisional
Material ini banyak dipergunakan untuk rumah. Gentang terbuat dari tanah liat yang dicetak dan dibakar. Kekuatannya cukup baik. Untuk memasang genteng tanah liat membutuhkan rangka. Genteng dipasang pada atap miring. Genteng menerapkan sistem pemasangan inter-locking atau saling mengunci dan mengikat.
Seiring waktu, warna dan penampilan genteng akan berubah. Pada permukaannya biasanya akan tumbuh jamur. Bagi sebagian orang dengan gaya rumah tertentu mungkin ini bisa membuat tampilan tampak lebih alami, namun sebagian besar orang tidak menyukai tampilan ini.
3. Atap Genteng Keramik
Material genteng ini berbahan dasar tanah liat. Namun genteng ini telah mengalami proses finishing, jadi permukaannya sudah diglasur. Lapisan ini dapat diberi warna yang beragam untuk melindungi genteng dari lumut. Ketahanannya sekitar 20–50 tahun. Aplikasinya sangat cocok untuk hunian modern di perkotaan.
4. Atap Genteng Beton
Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisional, hanya saja bahan dasarnya adalah campuran semen PC dan pasir kasar. Bagian luarnya diberi lapisan tipis yang berfungsi sebagai pewarna dan lapisan kedap air. Sebenarnya atap ini bisa bertahan lama, tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 hingga 40 tahun.
5. Atap Seng
Atap ini terbuat dari lembaran baja tipis yang diberi lapisan seng secara elektrolisis yang tujuannya untuk membuatnya jadi tahan karat. Jadi, kata 'seng' berasal dari bahan pelapisnya. Jenis ini akan bertahan selama lapisan seng ini belum hilang. Jika sudah lewat masa itu, atap akan mulai berkarat dan bocor.
6. Atap Dak Beton
Atap ini biasanya merupakan atap datar yang terbuat dari kombinasi besi dan beton. Penerapannya biasanya pada rumah-rumah modern minimalis dan kontemporer. Karena konstruksinya kuat, atap ini dapat digunakan sebagai tempat beraktivitas, misalnya untuk menjemur pakaian dan bercocok tanam dengan pot.
Kebocoran pada atap dak beton sering sekali terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan pada bagian cor-nya dan pada saat memasang lapisan waterproof pada bagian atasnya.
7. Atap Genteng Metal
Atap ini berbentuk material lembaran, mirip seng. Genteng ini ditanam pada balok gording rangka atap dengan menggunakan sekrup. Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan gentengtanah liat. Ukurannya lebih besar dari genteng tanah liat, yakni sekitar 60–120 cm, dengan ketebalan 0,3 mm.
8. Genteng Aspal
Material genteng yang satu ini bersifat transparan, terbuat dari campuran lembaran bitumen (turunan aspal) dan bahan kimia lain. Ada dua model yang tersedia di pasaran. Pertama, model datar bertumpu pada multipleks yang menempel pada rangka, dan jenis yang kedua, model bergelombang yang pemasangannya cukup disekrup pada balok gording.
Atap ini biasanya dipilih dan dipasang untuk memberi penerangan alami dalam rumah pada siang hari. Biasanya dipasang pada bagian rumah yang tidak mendapatkan cahaya langsung dari jendela, atau sebagai aksen yang melengkapi desain sebuah rumah. Bentuknya pun bermacam macam, ada yang berbentuk lembaran kaca atau genteng kaca sesuai kebutuhan.
9. Atap Polikarbonat
Atap ini berbentuk lembaran besar yang dapat dipasang tanpa sambungan. Keunggulan polikarbonat adalah pada kualitas materialnya dan ketahanannya terhadap radiasi matahari. Atap jenis ini biasanya dipakai pada kanopi atau atap tambahan. Atap polikarbonat dapat dipasang dengan mudah dan cepat, namun harganya memang lebih mahal dari atap lainnya.
10. PVC (Polyvinyl Chloride).
Banyak digunakan dan posisinya antara fiberglass dan polycarbonate, yaitu lebih tahan lama dibanding fiberglass, tetapi lebih murah dari polycarbonate.
11. Aluminium.
Umumnya yang banyak dipakai adalah produk Pryda atau Lovera yang memiliki kemudahan serta fleksibilitas karena dapat dibuka dan ditutup dengan mudah. Hanya, harganya relatif tinggi dibandingkan penutup lainnya.
12. Beton Bertulang.
Atap beton bertulang banyak digunakan pada gedung-gedung bertingkat tinggi, dan pada rumah tinggal yang didesain untuk dapat ditingkat dalam waktu yang akan datang atau biasa disebut dengan model rumah mengambang atau rumah tumbuh.
Sistem Instalasi Plumbing
A. Definisi Plumbing
Plumbing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air bersih, baik dalam hal kualitas dan kontinuitas yang memenuhi syarat dan pembuangan air bekas atau kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari bagian penting lainya untuk mencapai kondisi higenis dan kenyamanan yang diinginkan.
Plumbing mempunyai fungsi dan tujuan, adapun fungsi dan tujuanya sebagai berikut :
"Menciptakan suatu bangunan yang memenuhi kesehatan dan sanitasi yang baik
dengan suatu sistem pemipaan yang dapat mengalirkan air bersih ketempat tempat yang dituju dan membuang air kotor ke saluran pembuang tanpa mencemari bagian penting lainnya dengan tidak melupakan kenyamanan dan keindahan."
Ada 3 sistem/saluran yang dikenal sebagai sistem plumbing
1. sistem/ saluran air bersih
- Saluran Penampungan Air
- Saluran Pemadam Kebakaran
2. sistem/ saluran air kotor
- Saluran pembuang air hujan
- Saluran Kotor WC ke Septictank
3. sistem/ saluran udara atau gas
Bahan yang umum digunakan adalah dari besi/baja dengan lapisan galvanis, plastik, pvc, porselin dan dari beton betulang. Bahan harus memenuhi syarat tidak menyerap air, mudah dibersihkan, tidak berkarat atau mudah aus. Untuk instalasi air bersih maupun air kotor dalam bangunan kecuali instalasi air panas biasa digunakan pipa PVC, pipa ini dapat dibagi (bila tidak ada spesifikasi khusus):
a. Berdasarkan typenya ( ketebalan ) :
1. Type AW
Untuk pipa dengan kawalitas yang paling baik ( tebal ).
Biasanya digunakan untuk saluran air bersih / air minum yang mempunyai kekuatan
tekan yang cukup tinggi.
2. Type D
Untuk pipa kwalitas sedang dengan tebal medium.
Biasanya digunakan untuk saluran pembuang, seperti saluran air hujan, saluran pem-
buangan bekas cuci / mandi, saluran septictank, dsb.
3. Type C
Untuk pipa dengan kwalitas paling rendah (tipis).
Digunakan untuk sparing-sparing listrik yang tertanam dalam dinding.
b. Ukuran diameter penampang pipa.
a. Untuk saluran air bersih digunakan ukuran 1/2", 3/4", 1", 1,5".
b. Untuk saluran pembuang digunakan ukuran 1", 1,5" 2", 3", 4", 5".
Merek-merek yang di pasaran contohnya : Wavin, Rucika, Maspion, Pralon, Impralon, Dexlon.
B. Metode pelaksanaan
a. Instalasi Air bersih :
1. Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram Isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
2. Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum pekerjaanplesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang menyebabkan keretakan dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan).
3. Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.
4. Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
5. Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).
6. Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
7. Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
8. Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as keramik, simetris dengan luas keramik.
9. Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa :
- Untuk pipa Gip maximum 10 Bar
- Untuk pipa PVC maximum 6 Bar
b. Instalasi air Kotor
1. Hal yang perlu diketahui : Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor serta jalur pembuangan.
2. Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
3. Sambungan harus betul-betul rapat.
4. Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan (bak kontrol) pada tempat-tempat tertentu.
5. Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
6. Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. ( diatas plat = 25 cm, dibawah plat = 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan / ditutup dengan cara dipanaskan.
7. Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan).
8. Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.
9. Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada), di mana letak sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing closet, fungsinya adalah untuk pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan.
10. Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan dengan saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi tekanan udara pada pipa pada saat closet di gelontor dengan air.
11. Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak.
c. Saluran Air Hujan.
1. Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong talang.
2. Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan mengguna klem atau dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 ".
3. Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus dibuat bak kontrol pada pertemuan pipa air hujan dengan saluran pembuang.
4. Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan penyambungannya harus benar-benar kuat.
d. Saluran Pipa Wc ke Septictank
1. Pipa saluran dari closet menuju ke septictank harus diperhatikan kemiringannya, karena kemiringan pipa dapat memperlancar penyaluran kotoran apabila digelontor dengan air, kemiringan minimal 2 %.
2. Pipa sebaiknya dipergunakan kwalitas yang baik atau minimal type D.
3. Jangan ada percabangan untuk pipa yang ditanam di tanah (bangunan 1 lantai), karena bila ada penyumbatan susah untuk perbaikannya. Untuk bangunan bertingkat (ada shaft) harus dibuat clean out dan fan out.
Subscribe to:
Posts (Atom)